Bika ambon adalah sejenis
penganan asal
Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan seperti
telur,
gula, dan
santan, bika ambon umumnya dijual dengan rasa
pandan, meskipun kini juga tersedia rasa-rasa lainnya seperti
durian,
keju, dan
cokelat. Bika ambon biasanya dapat bertahan dalam kondisi terbaik selama sekitar empat hari karena setelah itu kue tersebut mulai mengeras.
Asal-muasal bika ambon tidak diketahui dengan jelas
[1]. Pada buku Bunga Angin Portugis di Nusantara, Jejak-jejak Kebudayaan Portugis di Nusantara (2008) karya Paramita R Abdurrahman, disebutkan bahwa salah satu peninggalan Portugis di Maluku adalah tradisi kuliner. Di antara berbagai jenis kuliner yang diperkenalkan kepada penduduk setempat, satu di antaranya adalah bika. Namun tak ada yang bisa menjelaskan bagaimana kue tersebut dibawa atau diperkenalkan oleh orang Ambon ke Medan, atau bagaimana ia bisa bernama bika ambon.
[2] [1]
Walaupun namanya mengandung kata "
ambon", bika ambon justru dikenal sebagai oleh-oleh khas
Kota Medan,
Sumatera Utara. Di Medan, Jalan Mojopahit di daerah
Medan Petisah terdapat sedikitnya 30 toko yang menjual kue ini.
[2]. Setiap toko di lokasi ini bisa menjual lebih dari 1.000 bungkus bika ambon per hari apabila menjelang hari raya.
[2] Diperkirakan, sebutan bika ambon muncul dari kebiasaan masyarakat yang dahulu baru mengenal bika yang diproduksi di jalan ambon, Medan. Penyebutan bika ambon akhirnya menjadi tradisi seiring dengan berkembangnya industri makanan ini.
[2]